Sunday 11 September 2011

Bodrex Caem

Bodrex Caem


Renungan Hidup Kita

Posted: 10 Sep 2011 09:55 PM PDT

Renungan Hidup Kita



Dulu kala ada seorang Kaisar yang mengatakan pada salah seorang penunggang kudanya, jika dia bisa naik kuda & menjelajahi daerah seluas apapun, Kaisar akan memberikan kepadanya daerah seluas yang bisa dijelajahinya.

Kontan si penunggang kuda itu melompat ke punggung kudanya & melesat secepat mungkin untuk menjelajahi dataran seluas mungkin. Dia melaju & terus melaju, melecuti kudanya untuk lari secepat mungkin.

Ketika lapar & letih, dia tidak berhenti karena dia ingin menguasai dataran seluas mungkin. Akhirnya, sampailah pada suatu tempat di mana cukup luas daerah telah berhasil dijelajahinya & dia menjadi begitu kelelahan & hampir mati.

Lalu dia berkata terhadap dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diri begitu keras untuk menguasai daerah yang begitu luas? Sekarang aku sudah sekarat & aku hanya butuh tempat yang begitu kecil untuk menguburkan diriku sendiri."

Cerita ini mirip dengan perjalanan hidup kita. Kita memaksa diri begitu keras tiap hari untuk mencari uang, kuasa & kebanggaan diri. Kita mengabaikan kesehatan kita, waktu kita bersama keluarga & kesempatan mengagumi keindahan sekitar, hal-hal yang ingin kita lakukan & juga kehidupan rohani & ibadah kita. Suatu hari ketika kita menoleh ke belakang, kita akan melihat betapa kita tidak membutuhkan sebanyak itu, tapi kita tak mampu memutar mundur waktu atas semua yang tidak sempat kita lakukan. Maka, sempatkanlah untuk memikirkan barang sejenak apa yang akan kita lakukan apabila kita mati besok.

Atau apa yang akan kita lakukan jika kita meninggal dalam waktu seminggu? 1 bulan? 1 tahun? 10 atau 40 tahun lagi? Bukankah suatu hal yang menyenangkan sekaligus menyeramkan mengetahui kapan kita akan mati? Kita semua tidak ada yang tahu.

Jalanilah hidup yang seimbang!
Belajarlah untuk menghormati & menikmati kehidupan,
& yang terutama mengetahui apa yang terpenting dalam hidup ini.
Mulai saat ini tinggalkanlah kegiatan rutin anda di saat libur
& manfaatkan akhir pekan bersama keluarga ...



Sumber. terselubung.blogspot.com

Kisah Pengorbanan Seorang Adik

Posted: 10 Sep 2011 09:39 PM PDT

Kisah Pengorbanan Seorang Adik


Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku. Suatu ketika, untuk membeli sebuah sapu tangan yang mana semua gadis di sekelilingku kelihatannya membawanya, aku mencuri lima puluh sen dari laci ayahku. Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan tembok, dengan sebuah tongkat bambu ditangannya. "Siapa yang mencuri uang itu?" Beliau bertanya. Aku terpaku, terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak mendengar siapa pun mengaku, jadi Beliau mengatakan, "Baiklah, kalau begitu, kalian berdua layak dipukul!"
Dia mengangkat tongkat bambu itu tinggi-tinggi. Tiba-tiba, adikku mencengkeram tangannya dan berkata, "Ayah, aku yang melakukannya!" Tongkat panjang itu menghantam punggung adikku bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya sehingga ia terus-menerus mencambukinya sampai Beliau kehabisan nafas.

Sesudahnya, Beliau duduk di atas ranjang batu bata kami dan memarahi, "Kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang? Kamu layak dipukul sampai mati! Kamu pencuri tidak tahu malu!" Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitikkan air mata setetes pun. Di pertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung. Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata, "Kak, jangan menangis lagi sekarang. Semuanya sudah terjadi."

Aku masih selalu membenci diriku karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku. Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku. Waktu itu, adikku berusia 8 tahun. Aku berusia 11.

Ketika adikku berada pada tahun terakhirnya di SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA di pusat kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah universitas propinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok tembakaunya, bungkus demi bungkus.

Saya mendengarnya memberengut, "Kedua anak kita memberikan hasil yang begitu baik… hasil yang begitu baik…" Ibu mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas, "Apa gunanya? Bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus?" Saat itu juga, adikku berjalan keluar ke hadapan ayah dan berkata, "Ayah, saya tidak mau melanjutkan sekolah lagi, telah cukup membaca banyak buku." Ayah mengayunkan tangannya dan memukul adikku pada wajahnya. "Mengapa kau mempunyai jiwa yang begitu keparat lemahnya? Bahkan jika berarti saya mesti mengemis di jalanan saya akan menyekolahkan kamu berdua sampai selesai!" Dan begitu kemudian ia mengetuk setiap rumah di dusun itu untuk meminjam uang. Aku menjulurkan tanganku selembut yang aku bisa ke muka adikku yang membengkak, dan berkata, "Seorang anak laki-laki harus meneruskan sekolahnya; kalau tidak ia tidak akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini."

Aku, sebaliknya, telah memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas.Siapa sangka keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan beberapa helai pakaian lusuh dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia menyelinap ke samping ranjangku dan meninggalkan secarik kertas di atas bantalku: "Kak, masuk ke universitas tidaklah mudah. Saya akan pergi mencari kerja dan mengirimimu uang." Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku, dan menangis dengan air mata bercucuran sampai suaraku hilang. Tahun itu, adikku berusia 17 tahun. Aku 20. Dengan uang yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang yang adikku hasilkan dari mengangkut semen pada punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai ke tahun ketiga (di universitas).

Suatu hari, aku sedang belajar di kamarku, ketika teman sekamarku masuk dan memberitahukan, "Ada seorang penduduk dusun menunggumu di luar sana!" Mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku? Aku berjalan keluar, dan melihat adikku dari jauh, seluruh badannya kotor tertutup debu semen dan pasir. Aku menanyakannya, "Mengapa kamu tidak bilang pada teman sekamarku kamu adalah adikku?" Dia menjawab, tersenyum, "Lihat bagaimana penampilanku. Apa yang akan mereka pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu? Apa mereka tidak akan menertawakanmu?" Aku merasa terenyuh, dan air mata memenuhi mataku. Aku menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-kataku, "Aku tidak perduli omongan siapa pun! Kamu adalah adikku apa pun juga! Kamu adalah adikku bagaimana pun penampilanmu…" Dari sakunya, ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya kepadaku, dan terus menjelaskan, "Saya melihat semua gadis kota memakainya. Jadi saya pikir kamu juga harus memiliki satu." Aku tidak dapat menahan diri lebih lama lagi. Aku menarik adikku ke dalam pelukanku dan menangis dan menangis. Tahun itu, ia berusia 20. Aku 23.

Kali pertama aku membawa pacarku ke rumah, kaca jendela yang pecah telah diganti, dan kelihatan bersih di mana-mana. Setelah pacarku pulang, aku menari seperti gadis kecil di depan ibuku. "Bu, ibu tidak perlu menghabiskan begitu banyak waktu untuk membersihkan rumah kita!"

Tetapi katanya, sambil tersenyum, "Itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? Ia terluka ketika memasang kaca jendela baru itu.." Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya yang kurus, seratus jarum terasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit saleb pada lukanya dan mebalut lukanya. "Apakah itu sakit?" Aku menanyakannya. "Tidak, tidak sakit. Kamu tahu, ketika saya bekerja di lokasi konstruksi, batu-batu berjatuhan pada kakiku setiap waktu. Bahkan itu tidak menghentikanku bekerja dan…" Ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya, dan air mata mengalir deras turun ke wajahku.

Tahun itu, adikku 23. Aku berusia 26. Ketika aku menikah, aku tinggal di kota. Banyak kali suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, sekali meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa. Adikku tidak setuju juga, mengatakan, "Kak, jagalah mertuamu aja. Saya akan menjaga ibu dan ayah di sini." Suamiku menjadi direktur pabriknya. Kami menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manajer pada departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut.

Ia bersikeras memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku di atas sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel, ketika ia mendapat sengatan listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat gips putih pada kakinya, saya menggerutu, "Mengapa kamu menolak menjadi manajer? Manajer tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang berbahaya seperti ini. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius. Mengapa kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya?"
Dengan tampang yang serius pada wajahnya, ia membela keputusannya. "Pikirkan kakak ipar–ia baru saja jadi direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi manajer seperti itu, berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku dipenuhi air mata, dan kemudian keluar kata-kataku yang sepatah-sepatah, "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku!"
"Mengapa membicarakan masa lalu?" Adikku menggenggam tanganku. Tahun itu, ia berusia 26 dan aku 29. Adikku kemudian berusia 30 ketika ia menikahi seorang gadis petani dari dusun itu. Dalam acara pernikahannya, pembawa acara perayaan itu bertanya kepadanya, "Siapa yang paling kamu hormati dan kasihi?" Tanpa bahkan berpikir ia menjawab, "Kakakku." Ia melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang bahkan tidak dapat kuingat. "Ketika saya pergi sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda. Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama dua jam untuk pergi ke sekolah dan pulang ke rumah. Suatu hari, saya kehilangan satu dari sarung tanganku. Kakakku memberikan satu dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran karena cuaca yang begitu dingin sampai ia tidak dapat memegang sendoknya. Sejak hari itu, saya bersumpah, selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik kepadanya."

Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu memalingkan perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah kuucapkan keluar bibirku, "Dalam hidupku, orang yang paling aku berterima kasih adalah adikku." Dan dalam kesempatan yang paling berbahagia ini, di depan kerumunan perayaan ini, air mata bercucuran turun dari wajahku seperti sungai.

Bisakah kita memiliki jiwa besar seperti si adik yang seperti dalam cerita, … tapi bagaimanapun, yang namanya Saudara patut kita jaga dan kita hormati, apakah itu seorang adik atau seorang kakak. Karena apa arti hidup kalau tidak bisa membahagiakan sodara dan keluarga kita. [http://archive.kaskus.us/thread/3944310/]

Inilah Model FHM Paling Seksi Fersi Slide Gossip

Posted: 10 Sep 2011 07:47 PM PDT

Inilah Model FHM Paling Seksi Fersi Slide Gossip


Inilah perempuan atau wanita tercantik di dunia pilihan SlideGossip. Dialah Keeley Hazell, pemilik tinggi badan 168 cm yang lahir di Lewisham, London, Inggris pada tanggal 18 September 1986. Disini kamu bisa menemukan profil Keeley Hazell, profil wanita tercantik di dunia dan foto-foto wanita tercantik sedunia. Saat berumur 16 tahun, Keeley Hazell meninggalkan bangku sekolahnya dan bekerja sebagai penata rambut. Pekerjaan ini membawanya ke dunia modeling. Pada umur 17 tahun, pemilik nama lengkap Keeley Rebecca M. Hazell ini mengikuti kontes The Daily Stars "Search for a Beach Babe" dan Keeley menjadi pemenangnya. Tidak puas sampai disitu, Keeley Hazell mencoba belajar fashion di Lewisham College. Kemudian seorang temannya menganjurkan Keeley untuk mengikuti kompetisi The Sun's Page 3 Idol. Keeley pun mengirimkan beberapa fotonya dan ternyata ia berhasil memenangkan kompetisi ini pada bulan Desember 2004 dan ia dikontrak menjadi model eksklusif bersama The Sun selama satu tahun. Pada tahun 2006 saat Keeley Hazell berumur 20 tahun, ia mulai tinggal di sebuah flat di London Docklands.

Berikut ini adalah prestasi yang pernah diraih Keeley Hazell :
* Pemenang The Sun's Page 3 Idol 2004
* Peringkat 17 di Loaded's 100 Peachiest Celebrity Chests 2005
* Pemenang Zoo's Britain's 10 Sexiest Models
* Pemenang Zoo's 100 Sexiest Bodies 2005
* Pemenang ke-2 The Sun's Favourite Page 3 Girls of All Time
* Voted "Best Page 3 Girl" in the FHM Bloke Awards 2006
* Peringkat 2 di FHM's 100 Sexiest Women In The World 2006
* Pemenang The Sun Online's Reality Babe Cup
* Pemenang Zoo's 100 Sexiest Bodies 2006
* Best Celeb Body 2006 (survey pembaca terbanyak)
* Peringkat 19 di AskMen.com Top 99 Most Desirable Women 2007 Edition
* Peringkat 9 di FHM's 50 Most Eligible Women 2007
* Peringkat 2 di FHM's 100 Sexiest Women In The World 2007
* Peringkat 3 di FHM's 100 Sexiest Women In The World 2008
* Peringkat 2 di IGN Babe Election 2008
* Pemenang di kontes Footballguys.com ***OFFICIAL Babe Bracket 08***
* Peringkat 4 di AskMen.com Top 99 Most Desirable Women 2009 Edition
* Peringkat 5 di FHM's 100 Sexiest Women In The World 2009
* Peringkat 2 di kontes Footballguys.com ***OFFICIAL Babe Bracket 09***
* Peringkat 3 di KJR-AM's Bigger Dance Bracket, eliminated in Elite 8 by Megan Fox
* Pemain film Cashback tahun 2006

Berikut Foto Foto nya :





Sumber. http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=192146

Mobil Super Milik Muammar Khadafi

Posted: 10 Sep 2011 07:23 PM PDT

Mobil Super Milik Muammar Khadafi


Nama pemimpin Libya Muammar Khadafi kian meroket seiring meluasnya tuntutan mundur kolonel yang berkuasa lebih dari 40 tahun ini. Sebagai sosok penuh kontroversi, mungkin Khadafi sadar akan banyaknya musuh yang berusaha membunuhnya. Karena itulah Khadafi memiliki mobil teraman, yang bahkan dia desain sendiri.
Mobil yang diklaim Libya sebagai mobil teraman di dunia ini dinamakan The Saroukh el-Jamahiriya (Roket Libya). Dinamakan demikian, karena bodi mobil dibuat dengan desain menyerupai roket.
Dengan desain aerodinamis layaknya mobil-mobil milik James Bond, seperti dikutip dari BBC, mobil ini telah dimiliki Khadafi sejak tahun 1999 silam. Khadafi memperlihatkan mobil ini pertama kali saat acara 30 tahun revolusi Libya, sekitar 11 tahun silam.
Bicara keamanan, mobil dilengkapi sistem pertahanan elektronik. Namun tidak dijelaskan, apa saja yang mampu dilakukan sistem pertahanan elektronik tersebut. Selain itu, mobil juga dilengkapi bemper yang didesain tahan terhadap benturan keras dan air bag.
Mobil ini berkapasitas lima penumpang dan menggunakan mesin V6/230 horse power. Interiornya dilengkapi jok kulit dan karpet khas Libya. Diperkirakan, mobil ini dijual sekitar 2 Juta Euro pada 1999 silam. [http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=192120]

No comments:

Post a Comment